Puisi Tentang Hujan : Senandung Hujan
Contoh Puisi Tentang Hujan / Senandung Hujan
Puisi Tentang HujanPuisi Senandung hujan
Derai Hujan Tak Lerai
derai hujan,
tubuhmu kuyup,
sayup mata,
isyaratkan keraguan
jalanan basah, becek dan berlumpur
"ke mana pergi? ke mana pergi?"
tak ada arah dituju,
hanya kabut dan putih buih hujan,
menyapa pandangan
langit begitu kelabu
"kakiku goyah, lemah, gamang melangkah"
derai hujan tak lerai;
begitu samar pandangku
derai hujan,
tubuhmu kuyup,
sayup mata,
isyaratkan keraguan
jalanan basah, becek dan berlumpur
"ke mana pergi? ke mana pergi?"
tak ada arah dituju,
hanya kabut dan putih buih hujan,
menyapa pandangan
langit begitu kelabu
"kakiku goyah, lemah, gamang melangkah"
derai hujan tak lerai;
begitu samar pandangku

Contoh Puisi Senandung Hujan
Senandung Hujan
Rintik-rintik kala itu
dan aku dibelakangmu
Mengawalmu menjagamu
Namun ternyata jawabmu
Kau mendosa karenaku
Hujan hari itu denganmu
Bukanlah saat yang syahdu
Tak tau dari mana kau membeku
Hingga hatimu membisu
Kupinta hujan menerka hatimu
Hujan datang membasahi mataku
Secepat sambaran kilat itu
Secepat itu kau balik hatimu
Gemuruhpun menyesak batinku
Ingat waktu itu
Awan cerahmu yang merayuku
Mematai sinar mataku
Hingga ku jatuh di pelukan hatimu
Mengapa kau uapkan hatiku
Setinggi langit menjunjungku
Namun, kau banting lebihi titik hujan itu
Biarlah titik titik hujan membalutku
Meredakan gemuruhku
Tak hanya bumi yang basah
Bahkan Sang lelaki
Puisi Hujan Di Bulan Juni
HUJAN BULAN JUNI
Sapardi Djoko Damono
tak ada yang lebih tabah
dari hujan bulan Juni
dirahasiakannya ri
ntik rindunya
kepada pohon berbunga itu
tak ada yang lebih bijak
dari hujan bulan Juni
dihapusnya jejak-jejak kakinya
yang ragu-ragu di jalan itu
tak ada yang lebih arif
dari hujan bulan Juni
dibiarkannya yang tak terucapkan
diserap akar pohon bunga itu
Sapardi Djoko Damono
tak ada yang lebih tabah
dari hujan bulan Juni
dirahasiakannya ri
ntik rindunya
kepada pohon berbunga itu
tak ada yang lebih bijak
dari hujan bulan Juni
dihapusnya jejak-jejak kakinya
yang ragu-ragu di jalan itu
tak ada yang lebih arif
dari hujan bulan Juni
dibiarkannya yang tak terucapkan
diserap akar pohon bunga itu
Puisi Tarian Hujan
Tarian Hujan
hujan di luar, gemericiknya demikian gaib, seperti mimpi
dan dongeng, tarian bidadari, dengarlah gemerisik,
kepak sayap dan angin
kau dengar, mungkin ia puisi,
yang ditulis sebagai engkau
menari, gemerisiknya demikian gaib, seperti hujan
di luar, seperti mimpi dan dongeng, seperti kepak sayap
dan angin seperti engkau menulis puisi, malam-malam begin
hujan di luar, gemericiknya demikian gaib, seperti mimpi
dan dongeng, tarian bidadari, dengarlah gemerisik,
kepak sayap dan angin
kau dengar, mungkin ia puisi,
yang ditulis sebagai engkau
menari, gemerisiknya demikian gaib, seperti hujan
di luar, seperti mimpi dan dongeng, seperti kepak sayap
dan angin seperti engkau menulis puisi, malam-malam begin
0 Response to "Puisi Tentang Hujan : Senandung Hujan"
Posting Komentar